Saturday 15 December 2012


Pada tanggal 17 Desember saudari kita yang bernama Christine Chen berulang tahun yang ke-17. Karena sudah bosan dengan perayaan ulang tahun yang berkisar dinner atau party, Chen ingin merayakannya dengan sesuatu yang berbeda. Berhubung pada tanggal itu sekolah sudah usai semuanya, dia ingin mengadakan sleepover di kota Batu, Malang pada tanggal 16-18 Desember 2012
Kami merencanakan untuk membawa 2 buah mobil innova. Berhubung sudah terbiasa pergi keluar kota, bahkan makan siang saja pergi ke ayam goreng Sri. Hahahaa… Kami berikrar untuk tidak menggunakan jasa sopir. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membiarkan RB menyetir sampai ke Batu. Dan mobil yang satu lagi kami menggunakan jasa sepupu kami, Kevin Matthew a.k.a Memeng.
Sementara mobil sudah selesai, sekarang kami mulai membahas tentang peserta. Semuanya serba tidak pasti. Memeng dan Jun berkata, tanggal 16 itu mereka tidak bisa. Karena ada pesta ulang tahun teman. Bila Memeng tidak bisa, siapa yang menyetir satu mobil lagi? Dan semuanya belum memberikan kepastian. Hanya beberapa anak saja yang memberikan kepastian bisa ikut. Tapi toh pada akhirnya ada 17 orang yang ikut. Meliputi: Chen, Richard, Roland, Andrew, Fani, Benita, Erwin, Sania, Meme, Jun, Memeng (Beberapa hari setelah mengatakan tanggal 16 tidak bisa ikut, dia berkata ternyata pesta ulang tahunnya tanggal 14 Desember) Revina, Elvina, Astrid, DC, Itit, Ines.

 Kami sempat pusing menentukan tempat kami tinggal di sana. Maunya sih, villa. Tapi villa yang ingin kami tempati itu mengakunya hanya khusus untuk keluarga. Demikian kata Chen. “Lho, kita kan keluarga. Second family” Jawab Fani. “Iya satu keluarga. Satu keturunan. Keturunan Adam dan Hawa” Demikian Chen membalas. Akhirnya setelah perjuangan panjang mencari villa tempat tinggal, sempat pula memikirkan kemungkinan untuk tinggal di sebuah hotel. Tapi kata anak-anak, kalo di hotel gak asyik. Gak bisa begadang sampe malem soalnya pasti sendiri-sendiri dan gak bisa kumpul-kumpul. Setelah banyak rintangan dilalui, akhirnya mama Chen turun tangan. Beliau menelpon villa. Dan voila! Kami diijinkan menginap di sana. Urusan mobil dan villa, clear.
Satu masalah selesai, muncul masalah lain. Demikianlah hidup ini. Demikian pula dengan urusan villa ini. Guess what, readers? REVINA WASN’T ALLOWED TO JOIN US! Perkaranya adalah, mamanya lagi badmood. Pas dia dan the girls jalan-jalan ke pasar atum, ga ketemu mamanya. Si Revina ini yang pada saat itu ga punya HP alias HPnya lagi dibenerin juga ga bisa dihubungin. Akhirnya dia ga dibolehin ikut. Oh  my goodness, padahal dulu ke Bali dia diijinkan ikut. Kenapa sekarang yang Cuma ke Batu aja dia gak boleh ikut? Akhirnya, demi diijinkan untuk ikut ke Batu, dia menjadi good girl selama beberapa hari. Dia diam di rumah gak keluyuran sama kita. Katanya: “aku melakukan segala aktivitasku di depannya cctv di ruang keluarga. Biar mama liat aku di rumah” Namun saying, hingga ke detik-detik terakhir tidak ada tanda-tanda Mina diijinkan ikut. But gladly, akhirnya Sang Mama memutuskan demi anaknya yang merengek-rengek ini, mereka sekeluarga ikut pergi ke Batu. Tapi tanggal 17 Desember di siang hari mereka sudah harus pulang. “This is the best deal I can make” Said Mina. Well, ya sudah kalau itu yang terjadi. Di samping itu, ada satu lagi kejadian. Ternyata, pagi hari pada tanggal 16 Desember, Nyak a.k.a Michellina Suminto diijinkan ikut! Yoohoo~ Sehingga pada tanggal 16-17 Desember kami berjumlah 18 orang, dan tanggal 17 sore sampai tanggal 18 kami berjumlah 17  orang.

This is our villa, Rumah Embun Pagi

Tagged: , , ,

0 comments:

Post a Comment